Minggu, 22 Mei 2016

Persediaan barang dagang (bag 1)

DESKRIPSI MATERI PERSEDIAAN (bag 1)


PENGANTAR
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli dan menjual barang dagangan tanpa melakukan perubahan apapun. Karena perusahaan dagang membeli barnag maka perlu adanya pencatatan dalam persediaan barang dagang yang perlu dilakukan. Persediaan barang dagang adalah komponen terbesar dari seluruh persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dagang. Persediaan barang dagang dicatat oleh perusahaan sebesar harga perolehannya.
Persediaan (Inventory) digunakan untuk mengindikasi barang dagang yang akan yang akan disimpan untuk kemudian dijual kembali dalam operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunaan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. Dalam bab ini, fokus utama yang dibahas adalah persediaan barang dagang yang dibeli untuk kemudian dijual kembali.
Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari mengenai  : Pengertian Persediaan, asumsi arus biaya persediaan, serta menghitung biaya persediaaan menurut persediaan perpetual dengan menggunakan metode perhitungan biaya berikut: masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out―FIFO), masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first-out―LIFO), dan biaya rata-rata.


DESKRIPSI MATERI :
1.1          Pengertian Persediaan
Menurut PSAK no 14 (revisi 2008)
 Persediaan adalah aktiva :
      Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
      Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
      Atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan / supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa

Menurut Warren et al (2004: 440)
Istilah persediaan dapat diartikan sebagai:
      Barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasional normal perusahaan.
      Bahan yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan perusahaan tersebut.

Menurut Rangkuty (2004: 1)
Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

1.2   Arti Penting Persediaan
Persediaan berpengaruh terhadap neraca dan laporan Laba/Rugi dalam neraca perusahaan dagang atau perusahaan Idustri, persediaan seringkali merupakan bagian yang sangat besar dari keseluruhan Aktiva lancar yang dimiliki perusahaan ini merupakan bukti betapa pentingnya persediaan barang dagangan untuk kegiatan pembelian dan penjualan dalam operasi perusahaan semacam itu. Pencatatan persediaan yang efektif seringkali merupakan kunci keberhasilan operasi perusahaan disamping pimpinan perusahaan berusaha untuk mempertahankan kuantitas dan jenis persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen, pimpinan juga harus menjaga keseimbangan persediaan agar tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan kekecewaan konsumen sebaliknya persediaan yang terlalu tinggi akan menyebabkan biaya penyimpanan dan pemeliharaan persediaan akan membengkak (Jusup.2001:100).

1.3   Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang Dagang
Jika perusahaan membeli persediaan barang dagang pada tingkat harga yang selalu sama dalam satu periode maka perusahaan tidak akan menemukan kesulitan dalam menentukan biaya per unit dari barang dagang yang dijual. biaya per unit dari barang dagang yang dijual disebut dengan beban pokok penjualan (cost of good sold). Permasalahanya adalah jika harga yang berbeda dalam satu periode.


                 
Tiga asumsi tersebut biasanya akan memiliki harga pokok penjualan dan persediaan barnag akhir yang berbeda nominalnya, jadi pemilihan metode akan mempengaruhi laporan laba rugi dan neraca atau laporan posisi keuangna suatu perusahaan.

1.3 Metode Pencatatan Persediaan dengan sistem perpetual
 Sistem Perpetual (Metode Buku), yaitu pencatatan persediaan yang dilakukan secara berkesinambungan langsung pada jumlahnya dan harga pokoknya. Pada sistem ini, perusahaan langsung dapat melihat berapa jumlah persediaan beserta harga pokoknya secara mutakhir dan akurat. Meskipun pada akhir periode ditemukan adanya ketidaksesuaian jumlah fisik dan pembukuan, penyesuaian persediaan tetap bisa dilakukan dengan cara stock opname.
Dalam sistem perpetual
1.        Semua pembelian dan penjualan persediaan barang dagang langsung menambah dan mengurangi jumlah persediaa serta akan dicatat ayat jurnalnya.
2.      Akun persediaan barang adagang pada awal periode akuntansi akan memperlihatkan jumlah persediaan yang sebenarnya karena diperoleh dari pemeriksaan persediaan pada periode sebelumnya.
3.       Pembelian dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagang dan mengkredit akun kas atau utang dagang.
4.      Pada saat penjualan barang dagang, beban pokok penjualan atau hpp dicatat dengan mendebit akun beban pokok penjualan / hpp dan mengkredit akun persediaan barang dagang.
JURNAL  Metode perpetual pada saat penjualan tunai
Kas                  XXX    
          Penjualan          XXX   
HPP                 XXX
         Persediaan         XXX                                                          
JURNAL  Metode perpetual pada saat penjualan KREDIT
Piutang           XXX    
          Penjualan          XXX   
HPP                 XXX
         Persediaan         XXX

JURNAL Metode perpetual pada saat retur dari penjulan tunai
Retur Penjualan               XXX                                                          
             Kas                                    XXX
Persediaan                        XXX    
            HPP                                   XXX    
JURNAL Metode perpetual pada saat retur dari penjulan kredit
Retur Penjualan               XXX                                                          
             Piutang                             XXX
Persediaan                        XXX    
            HPP                                   XXX    
              XXX
JURNAL Metode Perpetual pada saat pembelian BD secara kredit
Persediaan BD          XXX                                                                 
             Utang Dagang      XXX
JURNAL Metode Perpetual pada saat pembelian BD secara tunai
Persediaan BD          XXX                                                                 
             Kas                        XXX

 Menghitung biaya persediaan dengan 3 metode : 
   Metode FIFO
Yaitu barang yang lebih awal masuk yang dikeluarkan kali pertama sehingga saldo akhir persediaan ini menunjukkan barang yang dibeli terakhir.
Sebagian besar perusahaan mengeluarkan barang sesuai dengan urutan pembeliannya. Hal ini terutama untuk barang – barnag yang tidak tahan lama dan untuk produk – produk yang modelnya cepat berubah.
Sebagai contoh toko bahan pangan menyusun produk – produk susu dalam rak – rak berdasarkan tanggal kadaluwarsanya.
Contoh transaksi perhitungan dengan metode fifo
Jika diketahui perusahaan memiliki persediaan barang dagang sebanyak 40 unit dengan harga / unit $ 800, dan transaksi yang ada pada bulan tersebut adalah sbb :
1.        5 april membeli (kredit) 50 unit @ $ 900
2.      8 membeli (tunai) 40 unit @ $ 1.000
3.       10 April menjual (tunai ) 70 unit @ 1.200

Tgl
Pembelian
HPP/ BPP
Persediaan
Q
Biaya/ unit
Total Biaya
Q
Biaya/ unit
Total Biaya
Q
Biaya/ unit
Total Biaya
01-Apr






40
800
32000
05-Apr
50
900
45000



50
900
45000
08-Apr
40
1000
40000



40
1000
40000
10-Apr



40
800
32000
20
900
18000




30
900
27000
40
1000
40000
a.     





Buatlah jurnal transaksinya  dan b. hitung nilai persediaan akhir ?

Menjmenjual 70 unit maka 40 unit menggunakan angka harga satuan $ 800 dan sisanya 30 unit menggunakan angka harga satuan $900
Jadi total HPP nya adalah :
40 @ $800  = 32.000
30 @ $ 900 = 27.000
Total           = 59.000



a.      Jurnal transaksi
1.        Persediaan BD   $ 45.000
     Utang Dagang    $ 45.000
2.      Persediaan BD   $ 40.000
     Kas                          $ 40.000
3.       Kas              $  84.000
HPP/ BPP  $ 59.000
       Penjualan         $ 84.000
       Persediaan       $ 59.000
                                   b.  Nilai persediaan akhir                                            
20 unit @ $900 =   $ 18.000
40 unit @$ 1.000 = $ 40.000
Total pers akhir=$58.000

Metode LIFO
Yaitu barang yang lebih akhir masuk yang dikeluarkan kali pertama sehingga saldo akhir persediaan ini menunjukkan barang yang dibeli terawal.

Metode Rata-rata
Yaitu pengeluaran barang ditentukan secara acak sehingga penentuan harga pokok untuk metode ini dicari nilai rata-ratanya
Contoh Soal
Menghitung biaya persediaan menurut sistem persediaan perpetual, dengan menggunakan metode  :(first-in, first-out-FIFO),  (last-in, first-out- LIFO), Average.

           
       *tgl 4, 22, 28 jan   penjualan secara kredit dan untuk *Pembelian  tgl 10 dan 30  dilakukan dengan cara kredit. Buatlah jurnal transaksinya?

Jurnal Transaksi
Tanggal          Keterangan                         D                K
Jan 4             Piutang                                210
                             Penjualan                                          210
                     Beban Pokok Penjualan       140
                             Pers BD                                         140
Jan 10          Persediaan BD                       168
                             Utang Dagang                               168
Jan 22          Piutang                                  128
                            Penjualan                                       128
                    Beban Pokok Penjualan         81
                             Pers BD                                         81
Jan 28         Piutang                                   64
                             Penjualan                                      64
                   Beban Pokok Penjualan         42
                             Pers BD                                         42
Jan 30        Persediaan BD                       220
                             Utang Dagang                               220








Daftar pustaka
1.        Intermedediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
2.      Pengantar  Akuntansi, Warren Reeve Fess, Salemba Empat edisi 21, Carls, Warren, James M, Reeve dkk
3.       Akuntansi suatu pengantar, Soemarso, Salemba Empat
4.      Pengantar Akuntansi Konsep Dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Rudianto,Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar