DESKRIPSI MATERI PERSEDIAAN (bag 1)
PENGANTAR
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang
kegiatan usahanya membeli dan menjual barang dagangan tanpa melakukan perubahan
apapun. Karena perusahaan dagang membeli barnag maka perlu adanya pencatatan
dalam persediaan barang dagang yang perlu dilakukan. Persediaan barang dagang
adalah komponen terbesar dari seluruh persediaan yang dimiliki oleh perusahaan
dagang. Persediaan barang dagang dicatat oleh perusahaan sebesar harga
perolehannya.
Persediaan (Inventory) digunakan untuk mengindikasi barang
dagang yang akan yang akan disimpan untuk kemudian dijual kembali dalam operasi
bisnis perusahaan dan bahan yang digunaan dalam proses produksi atau yang
disimpan untuk tujuan itu. Dalam bab ini, fokus utama yang dibahas adalah
persediaan barang dagang yang dibeli untuk kemudian dijual kembali.
Dalam
pertemuan ini anda akan mempelajari mengenai
: Pengertian Persediaan, asumsi arus biaya persediaan, serta menghitung
biaya persediaaan menurut persediaan perpetual dengan menggunakan
metode perhitungan biaya berikut: masuk pertama, keluar pertama (first-in,
first-out―FIFO), masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first-out―LIFO),
dan biaya rata-rata.
DESKRIPSI MATERI :
1.1
Pengertian
Persediaan
Menurut PSAK no 14 (revisi
2008)
Persediaan adalah aktiva :
◦ Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
normal
◦ Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
◦ Atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan /
supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
Menurut Warren et al (2004: 440)
Istilah persediaan
dapat diartikan sebagai:
◦ Barang dagang yang
disimpan untuk dijual dalam operasional normal perusahaan.
◦ Bahan yang terdapat
dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan perusahaan tersebut.
Menurut Rangkuty (2004: 1)
Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi
barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau
proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.
1.2
Arti Penting Persediaan
Persediaan berpengaruh terhadap neraca dan laporan Laba/Rugi dalam neraca
perusahaan dagang atau perusahaan Idustri, persediaan seringkali merupakan
bagian yang sangat besar dari keseluruhan Aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan ini merupakan bukti betapa pentingnya persediaan barang dagangan
untuk kegiatan pembelian dan penjualan dalam operasi perusahaan semacam itu.
Pencatatan persediaan yang efektif seringkali merupakan kunci keberhasilan
operasi perusahaan disamping pimpinan perusahaan berusaha untuk mempertahankan
kuantitas dan jenis persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen,
pimpinan juga harus menjaga keseimbangan persediaan agar tidak terlalu tinggi
dan juga tidak terlalu rendah. Persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan
kekecewaan konsumen sebaliknya persediaan yang terlalu tinggi akan menyebabkan
biaya penyimpanan dan pemeliharaan persediaan akan membengkak (Jusup.2001:100).
1.3
Asumsi Arus Biaya
Persediaan Barang Dagang
Jika perusahaan membeli persediaan barang dagang pada
tingkat harga yang selalu sama dalam satu periode maka perusahaan tidak akan
menemukan kesulitan dalam menentukan biaya per unit dari barang dagang yang
dijual. biaya per unit dari barang dagang yang dijual disebut dengan beban
pokok penjualan (cost of good sold). Permasalahanya adalah jika harga yang
berbeda dalam satu periode.
Tiga asumsi tersebut biasanya akan memiliki
harga pokok penjualan dan persediaan barnag akhir yang berbeda nominalnya, jadi
pemilihan metode akan mempengaruhi laporan laba rugi dan neraca atau laporan
posisi keuangna suatu perusahaan.
1.3
Metode Pencatatan Persediaan dengan sistem perpetual
Sistem Perpetual (Metode Buku), yaitu
pencatatan persediaan yang dilakukan secara berkesinambungan langsung pada
jumlahnya dan harga pokoknya. Pada sistem ini, perusahaan langsung dapat
melihat berapa jumlah persediaan beserta harga pokoknya secara mutakhir dan
akurat. Meskipun pada akhir periode ditemukan adanya ketidaksesuaian
jumlah fisik dan pembukuan, penyesuaian persediaan tetap bisa dilakukan
dengan cara stock opname.
Dalam sistem perpetual
1.
Semua
pembelian dan penjualan persediaan barang dagang langsung menambah dan
mengurangi jumlah persediaa serta akan dicatat ayat jurnalnya.
2.
Akun
persediaan barang adagang pada awal periode akuntansi akan memperlihatkan
jumlah persediaan yang sebenarnya karena diperoleh dari pemeriksaan persediaan
pada periode sebelumnya.
3.
Pembelian
dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagang dan mengkredit akun kas
atau utang dagang.
4.
Pada
saat penjualan barang dagang, beban pokok penjualan atau hpp dicatat dengan
mendebit akun beban pokok penjualan / hpp dan mengkredit akun persediaan barang
dagang.
JURNAL Metode perpetual pada saat penjualan tunai
Kas XXX
Penjualan XXX
HPP XXX
Persediaan XXX
JURNAL Metode perpetual pada saat penjualan KREDIT
Piutang XXX
Penjualan XXX
HPP XXX
Persediaan XXX
JURNAL Metode perpetual pada saat
retur dari penjulan tunai
Retur
Penjualan XXX
Kas XXX
Persediaan
XXX
HPP XXX
JURNAL Metode perpetual pada saat
retur dari penjulan kredit
Retur
Penjualan XXX
Piutang XXX
Persediaan
XXX
HPP XXX
XXX
JURNAL Metode Perpetual pada saat
pembelian BD secara kredit
Persediaan
BD XXX
Utang Dagang XXX
JURNAL Metode Perpetual pada saat
pembelian BD secara tunai
Persediaan
BD XXX
Kas XXX
Menghitung biaya persediaan dengan 3 metode :
— Metode FIFO
Yaitu barang yang lebih awal masuk yang
dikeluarkan kali pertama sehingga saldo akhir persediaan ini menunjukkan
barang yang dibeli terakhir.
Sebagian besar perusahaan mengeluarkan
barang sesuai dengan urutan pembeliannya. Hal ini terutama untuk barang –
barnag yang tidak tahan lama dan untuk produk – produk yang modelnya cepat
berubah.
Sebagai contoh toko bahan pangan
menyusun produk – produk susu dalam rak – rak berdasarkan tanggal kadaluwarsanya.
Contoh
transaksi perhitungan dengan metode fifo
Jika diketahui perusahaan memiliki
persediaan barang dagang sebanyak 40 unit dengan harga / unit $ 800, dan
transaksi yang ada pada bulan tersebut adalah sbb :
1.
5 april membeli (kredit) 50 unit @
$ 900
2. 8 membeli (tunai) 40 unit @ $ 1.000
3.
10 April menjual (tunai ) 70 unit
@ 1.200
Tgl
|
Pembelian
|
HPP/ BPP
|
Persediaan
|
||||||
Q
|
Biaya/ unit
|
Total Biaya
|
Q
|
Biaya/ unit
|
Total Biaya
|
Q
|
Biaya/ unit
|
Total Biaya
|
|
01-Apr
|
40
|
800
|
32000
|
||||||
05-Apr
|
50
|
900
|
45000
|
50
|
900
|
45000
|
|||
08-Apr
|
40
|
1000
|
40000
|
40
|
1000
|
40000
|
|||
10-Apr
|
40
|
800
|
32000
|
20
|
900
|
18000
|
|||
30
|
900
|
27000
|
40
|
1000
|
40000
|
a.
Buatlah jurnal transaksinya dan b. hitung nilai persediaan akhir ?
Buatlah jurnal transaksinya dan b. hitung nilai persediaan akhir ?
Menjmenjual 70 unit
maka 40 unit menggunakan angka harga satuan $ 800 dan sisanya 30 unit
menggunakan angka harga satuan $900
Jadi total HPP nya
adalah :
40 @ $800 = 32.000
30 @ $ 900 = 27.000
Total = 59.000
a.
Jurnal transaksi
1.
Persediaan BD $ 45.000
Utang Dagang $ 45.000
2. Persediaan BD $ 40.000
Kas $ 40.000
3. Kas $ 84.000
HPP/ BPP $ 59.000
Penjualan $ 84.000
Persediaan $ 59.000
b. Nilai persediaan akhir
20 unit @ $900 = $ 18.000
40 unit @$ 1.000 = $
40.000
Total pers
akhir=$58.000
Metode LIFO
Yaitu barang yang lebih akhir masuk yang
dikeluarkan kali pertama sehingga saldo akhir persediaan ini menunjukkan
barang yang dibeli terawal.
Metode Rata-rata
Yaitu pengeluaran barang ditentukan
secara acak sehingga penentuan harga pokok untuk metode ini dicari nilai
rata-ratanya
Contoh
Soal
Menghitung biaya
persediaan menurut sistem persediaan perpetual, dengan menggunakan metode :(first-in, first-out-FIFO), (last-in,
first-out- LIFO), Average.
*tgl 4, 22, 28 jan penjualan secara kredit dan untuk
*Pembelian tgl 10 dan 30 dilakukan dengan cara kredit. Buatlah jurnal
transaksinya?
Jurnal Transaksi
Tanggal Keterangan D K
Jan
4 Piutang 210
Penjualan 210
Beban Pokok Penjualan 140
Pers BD 140
Jan
10 Persediaan BD 168
Utang Dagang 168
Jan
22 Piutang 128
Penjualan 128
Beban Pokok Penjualan 81
Pers BD 81
Jan
28 Piutang 64
Penjualan 64
Beban Pokok Penjualan 42
Pers BD 42
Jan
30 Persediaan BD 220
Utang Dagang 220
Daftar
pustaka
1.
Intermedediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield,
13th edition, John Wiley
2.
Pengantar Akuntansi,
Warren Reeve Fess, Salemba Empat edisi 21, Carls, Warren, James M, Reeve dkk
3.
Akuntansi suatu pengantar, Soemarso, Salemba Empat
4.
Pengantar Akuntansi Konsep Dan Teknik Penyusunan
Laporan Keuangan, Rudianto,Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar