Investasi
Saham
PENGANTAR
Secara umum, tujuan perusahaan didirikan
adalah untuk melipat gandakan kekayaan pemiliknya sebagai
institusi pencipta kekayaan, suatu perusahaan harus mampu menghasilkan laba.
Laba
adalah selisih antara penghasilan atau pendapatan yang diterima perusahaan dari
pelanggan aas penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya dan
pengorbanan ekonomis yang dilakukan
perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut.
Namun
terkadang perusahaan mengalami kesulitan untuk meningkatkan pendapatan dari
penjualan produknya karena berbagai alasan. Pada saat yang sama perusahaan
memiliki dana yang berlebih baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Jika dana tersebut tidak dmanfaatkan dengan baik maka akan terdapat sejumlah
dana yang tidak terpakai dan hal itu akan mengakibatkan perusahaan tidak akan
optimal dalam menciptakan berbagai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan.
Pada
kondisi seperti itulah sering kali manajemen perusahaan melakukan investasi
baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang. Dalam berbagai
aset yang tidak terikat secara langsung dengan usaha perusahaan.
Investasi
tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pembelian berbagai aset seperti surat
berharga, tanah, serta berbagai aset lainnya. Adapun tujuan tersebut adalah
untuk memperoleh pendapatan, maka biasanya perusahaan akan memilih berinvestasi
pada berbagai aset yang diperkiraakan mudah untuk dijual belikan
DESKRIPSI MATERI :
1.
Pengertian
Investasi
Investasi
jangka pendek
adalah investasi yang dilakukan perusahaan untuk
memutar kelebihan uang kas
dalam jangka waktu kurang dari 1 periode akuntansi.
1.1
.
Investasi SAHAM
Saham (Stock) merupakan salah satu jenis surat berharga
(efek) yang diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti
penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas
suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti ia ikut
menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.
1.2. Tujuan investasi dalam saham
— Memperoleh tambahan pendapatan
(seperti capital gain dan dividen)
— Dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan dimana
investasi dilakukan
— Dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan tersebut
— Untuk
ekspansi usaha
— Untuk
memperluas pasar
Atas dasar
kontrol yang dapat dilakukan,investasi dalam saham dapat
digolongkan dalam tiga:
— Perusahaan investasi tidak dapat melakukan kontrol
terhadap perusahaan dimana ia
berinvestasi
— Perusahaan induk hanya dapat melakukan kontrol saja
terhadap perusahaan anak , tetapi mempunyai pengaruh yang cukup berarti
— Perusahaan induk secara pasti dapat melakukan kontrol
terhadap perusahaan anak
Umumnya
ada dua tipe dasar saham yang dikeluarkan perusahaan, saham biasa dan saham istimewa. Kesamaan dari
kedua jenis saham tersebut adalah sama-sama merupakan saham kepemilikan yang
diterbitkan oleh perusahaan dan diperdagangkan oleh para investor. Di samping
itu para pemegang saham biasa maupun saham istimewa tidak bertanggung jawab
atas hutang-hutang perusahaan.
1.3
METODE
AKUNTANSI UNTUK INVESTASI JANGKA PANJANG DALAM SAHAM
METODE AKUNTANSI TINGKAT PENGARUH DAN STATUS
PEMILIKAN
Metode Harga
Perolehan Investor
tidak memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap
perusahaan.
Biasanya
pemilikan saham kurang dari 20% atau lebih dari seluruh saham perusahaan.
Metode Equity Investor memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perusahaan.
Biasanya
pemilikan saham berjumlah 20% atau lebih
dari seluruh saham perusahaan.
— Metode Harga Perolehan
Metode harga perolehan untuk akuntansi
investasi jangka panjang dalam saham digunakan apabila investor tidak mempunyai
pengaruh yang besar dalam perusahaan penerbit saham. Dalam metode harga
perolehan ini, saham yang dibeli sebagai investasi jangka panjang dicatat
sebesar harga perolehannya, dan dividen diakui sebagai pendapatan pada saat
diumumkan oleh dewan komisaris perusahaan penerbit saham. Setelah pembelian
dicatat, maka investasi jangka panjang dalam saham yang dicatat dengan metode
harga perolehan, harus menilai investasinya dengn metode harga terendah
diantara harga perolehan dan harga pasar. Dengan demikian, pada setiap akhir
periode harus ditentukan harga pasar keseluruhan saham yang diiliki untuk
dibandingkan dengan keseluruhan harga perolehannya.
Apabila keseluruhan harga pasar lebih
rendah dari pada keseluruhan harga perolehannya, maka selisihnya didebetkan ke
rekening yang disebut Rugi Investasi Jangka Panjang Belum Direalisasi dan
dikredit ke rekening Cadangan Penurunan Nilai Investasi Jangka Panjang.
Prosedur penilaian investasi jangka panjang dengan metode harga perolehan
seperti diuraikan di atas, sangat mirip dengan prosedur akuntansi utuk
investasi sementara dalam saham. Namun demikian,dalam pelaporannya terdapat
perbedaan yang besar. Rekening Rugi InvestasivJangka Panjang Belum Direalisasi
merupakan rekening kontra modal danvdilaporkan di neraca pada bagian modal,
bukan dalam laporan rugi-laba.
Transaksi – transaksi yang umumnya
dijumpai dalam akuntansi untuk investasi jangka panjang meliputi (1) pembelian
saham, (2) penerimaan deviden, dan (3) penjualan saham. Bila digunakan metode
harga perolehan, diperlukan juga prosedur untuk menerapkan harga terendah
diantara harga perolehan dan harga pasar untuk menentukan dengan jumlah rupiah
berapakah investasi jangka panjang akan dilpaorkan dan membuat jurnal
penyesuaian yang diperlukan.
Untuk memberikan gambaran mengenai
akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam saham dengan menggunakan metode
harga perolehan, dimisalkan pada tanggal 5 Maret 2001, PT Merapi membeli 5.000
lembar saham PT Muria dengan harga $ 14 per lembar sebagai investasi jangka
panjang. Biaya komisi perantara dalam transaksi tersebut adalah $ 400. saham PT
Muria sebanyak 5.000 lembar yang dibeli oleh PT merapi tersebut, mencerminkan
2% dari keseluruhan saham PT Muria yang beredar.
— Pembelian Investasi Saham
Jurnal untuk mencatat pembelian
saham adalah sebagai berikut:
2001
Maret 5. Investasi dalam saham $70.400
Kas $70.400
(untuk mencatat pembelian 5.000 lembar saham PT Muria
@ $ 14 ditambah komisi perantara $ 400)
— Penerimaan
Dividen Pada tanggal 18 November 2001, Dewan Komisaris PT Muria mengumumkan pembagian
dividen sebesar $ 1,20 per saham kepada para pemegang saham yang terdaftar pada
tanggal 1 Desember. Dividen tersebut akan dibayar pada tanggal 1 Januari 2002.
Dalam metode harga perolehan, pengumunan pembagian dividen oleh perusahaan
penerbit saham akan diakui sebagai pendapatan oleh investor.
Jurnal untuk mencatat pengumuman
pembagian dividen adalah sebagai berikut:
2001
Nov. 18. Piutang Dividen $6.000
Pendapatan
Dividen $6.000
(Untuk
mencatat pengumuman pembagian dividen atas saham PT Muria)
— Pendapatan
dividen dicatat pada tanggal 18 November, yaitu tanggal pengumuman oleh
perusahaan penerbit saham. Pada tanggal 1 Januari 2002, yaitu tanggal
penerimaan dividen, PT Merapi akan mencatat penerimaan dividen tersebut dengan
mendebet rekening kas dan mengkredt rekening Piutang dividen.
Penilaian
dengan Metode Terendah di antara Harga Perolehan dan Harga Pasar
— Apabila
perusahaan menggunakan metode harga perolehan dalam akuntansi untuk investasi
jangka panjang, maka pada akhir tahun perusahaan harus menerapkan metode
terendah antara harga perolehan dan harga pasar dengancara yang sama seperti
halnya untuk investasi sementara. Total harga perolehan harus dibandingkan
dengan total harga pasar seluruh saham yang dimiliki perusahaan. Apabila total
harga pasar lebih rendah dari pada total harga perolehan, maka investasi harus
dilaporkan dalam neraca dengan harga yang lebih rendah (harga pasar).
— Dalam
contoh diatas, PT Merapi hanya memiliki satu jenis saham yaitu saham PT Muria
sebanyak 5.000 lembar dengan harga perolehan $ 70.400. Seandainya pada tanggal
31 Desember 2001 harga pasar saham PT Muria adalah $ 13,50 per lembar, maka
total harga pasarya adalah $ 67.500,00 (5.000 lembar x $ 13,50) atau $ 2.900,00
lebih rendah dari pada harga perolehan.
— Jurnal
penyesuaian untuk mencatat penurunan dalam harga pasar saham adalah sebagai
berikut:
2001
Des. 31. Rugi
Investasi Jk. Pjng Blm Direalisasikan $ 2.900
Cad Penurunan Nilai Investasi Jk. pjng $2.900
— (Untuk mencatat pengurangan investasi jangka panjang
menjadi sebesar harga pasarnya)
— Investasi
jangka panjang harus dilaporkan dalam neraca PT Merapi dengan cara sebagai
berikut:
Investasi
Jangka Panjang :
Investasi
dalam Saham $70.400
Kurangi
:
Cadangan
Penurunan Nilai $ 2.900
Investasi
Jangka Panjang $67.500
Kerugian yang belum direalisasi
merupakan rekening kontra modal yang harus dilaporkan dalam neraca PT Merapi
pada bagian modal seperti nampak dibawah ini.
Modal :
— Saham
Biasa $ 600.000
— Laba
Ditahan $
320.000
Jumlah $
920.000
Kurangi :
— Rugi
Investasi Jangka Panjang-
Belum Direalisasikan $ 2.900
Jumlah Modal $
917.100
Metode Equity
— Metode
equity dalam akuntansi investasi jangka panjang harus digunakan apabila
investor mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perusahaan penerbit
saham. Seperti telah dikemukakan di atas, investor disebut mempunyai pengaruh
cukup besar apabila memiliki saham 20% atau lebih dari keseluruhan saham yang
diterbitkan oleh perusahaan penerbit saham.
— Dalam
metode equity, saham yang dibeli sebagai investasi jangka panjang dicatat
sebesar harga perolehannya, seperti halnya dalam metode harga perolehan.
Perbedaan antara kedua metode tersebut adalah bahwa investor yang menggunakan
metode equity (1) memperitungkan laba bersih yang diperoleh perusahaan penerbit
saham dalam rekening investasinya, dan (2) dividen yang diterima dari
perusahaan penerbit investasi dipandang sebagai pengurangan atas investasinya.
— 1.
Investor mencatat bagian laba bersih periodik perusahaan penerbit saham yang
menjadi haknya sebagai kenaikan dalam rekening investasinya dan sebagai
pendapatan pada periode yang bersangkutan. Sebaliknya apabila perusahaan
penerbit saham pada suatu periode mengalami kerugian, maka investor akan
mencatat bagian kerugian perusahaan penerbit saham sebagai pengurangan
dalam rekening investasinya dan sebagai
rugi dalam periode yang bersangkutan.
— 2.
Investor akan mencatat penerimaan dividen tunai atau dividen dalam bentuk
kekayaan lain sebagai pengurangan atas investasi dalam perusahaan penerbit
saham yang bersangkutan dan sebagai kenaikan dalam aktivanya.
Perusahaan
Dapat melakukan kontrol
— Investasi jangka panjang yang bersangkutan dilaporkan
dengan metode kekayaan (equity method)
— Masing masing perusahaan membuat laporan keuangan
sendiri
— Bagian laba yang dihasilkan menambah investasi dan
deviden dikeluarkan bagian yang diterima dicatat sebagai pengurang
— Pembelian Saham
— Penerimaan
Pembagian Laba
— Penerimaan
Dividen
— Dalam
metode equity, dividen tunai (atau dividen dalam bentuk kekayaan lain) yang
diterima, dicatat sebagai pengurangan atas rekening investasinya.
— Penerimaan Deviden
— Metode
equity menetapkan jumlah yang dilaporkan sebagai investasi jangka panjang dengan
penekanan pada perubahan dalam aktiva bersih perusahaan penerbit saham, bukan
pada harga pasar saham perusahaan penerbit saham. Oleh karena itu, laba yang
diperoleh perusahaan penerbit saham tidak saja akan menaikkan aktiva bersih
dalam perusahaan yang bersangkutan, tetapi juga akan menaikkan hak investor
terhadap aktiva tersebut. Sebaliknya bila perusahaan penerbit saham membagikan
labadalam bentuk dividen, maka pembagian dividen tersebut dipandang sebagai
pengurangan hak investor atas aktiva bersih perusahaan penerbit saham.
— Dengan
demikian perubahan dalam kekayaan bersih perusahaan penerbit obligasi akan
dicatat sebagai penambahan atau pengurangan dalam rekening ivestasi pihak
investor
Daftar pustaka
1.
Intermedediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition,
John Wiley
2.
Pengantar Akuntansi, Warren Reeve Fess, Salemba Empat
edisi 21, Carls, Warren, James M, Reeve dkk
3.
Akuntansi suatu
pengantar, Soemarso, Salemba Empat
4.
Pengantar Akuntansi
Konsep Dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Rudianto,Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar