Minggu, 22 Mei 2016

Investasi Saham

Investasi Saham
PENGANTAR
Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipat gandakan kekayaan pemiliknya sebagai institusi pencipta kekayaan, suatu perusahaan harus mampu menghasilkan laba.
Laba adalah selisih antara penghasilan atau pendapatan yang diterima perusahaan dari pelanggan aas penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya dan pengorbanan  ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut.
Namun terkadang perusahaan mengalami kesulitan untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan produknya karena berbagai alasan. Pada saat yang sama perusahaan memiliki dana yang berlebih baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jika dana tersebut tidak dmanfaatkan dengan baik maka akan terdapat sejumlah dana yang tidak terpakai dan hal itu akan mengakibatkan perusahaan tidak akan optimal dalam menciptakan berbagai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan.
Pada kondisi seperti itulah sering kali manajemen perusahaan melakukan investasi baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang. Dalam berbagai aset yang tidak terikat secara langsung dengan usaha perusahaan.
Investasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pembelian berbagai aset seperti surat berharga, tanah, serta berbagai aset lainnya. Adapun tujuan tersebut adalah untuk memperoleh pendapatan, maka biasanya perusahaan akan memilih berinvestasi pada berbagai aset yang diperkiraakan mudah untuk dijual belikan


DESKRIPSI MATERI :
1.      Pengertian Investasi  
Investasi  jangka pendek
adalah investasi yang dilakukan perusahaan untuk memutar kelebihan uang kas dalam jangka waktu kurang dari 1 periode akuntansi.
1.1  . Investasi SAHAM
Saham (Stock) merupakan salah satu jenis surat berharga (efek) yang diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti ia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

1.2.  Tujuan investasi dalam saham
Memperoleh tambahan pendapatan (seperti capital gain dan dividen)
Dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan dimana investasi dilakukan
Dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan tersebut
Untuk ekspansi usaha
Untuk memperluas pasar
Atas dasar kontrol yang dapat dilakukan,investasi dalam saham dapat  digolongkan dalam tiga:
  Perusahaan investasi tidak dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan dimana  ia berinvestasi
  Perusahaan induk hanya dapat melakukan kontrol saja terhadap perusahaan anak , tetapi mempunyai pengaruh yang cukup berarti
  Perusahaan induk secara pasti dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan anak

Umumnya ada dua tipe dasar saham yang dikeluarkan perusahaan, saham biasa dan saham istimewa. Kesamaan dari kedua jenis saham tersebut adalah sama-sama merupakan saham kepemilikan yang diterbitkan oleh perusahaan dan diperdagangkan oleh para investor. Di samping itu para pemegang saham biasa maupun saham istimewa tidak bertanggung jawab atas hutang-hutang perusahaan.

1.3              METODE AKUNTANSI UNTUK INVESTASI JANGKA PANJANG DALAM SAHAM
METODE AKUNTANSI                 TINGKAT PENGARUH DAN STATUS PEMILIKAN
Metode Harga Perolehan                    Investor tidak memiliki pengaruh yang cukup besar
                                                            terhadap perusahaan.
                                                            Biasanya pemilikan saham kurang dari 20% atau                                                                  lebih dari seluruh saham perusahaan.
Metode Equity                                    Investor memiliki pengaruh yang cukup besar                                                                       terhadap perusahaan.
                                                            Biasanya pemilikan saham berjumlah 20% atau                                                                    lebih dari seluruh saham perusahaan.


  Metode Harga Perolehan
Metode harga perolehan untuk akuntansi investasi jangka panjang dalam saham digunakan apabila investor tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam perusahaan penerbit saham. Dalam metode harga perolehan ini, saham yang dibeli sebagai investasi jangka panjang dicatat sebesar harga perolehannya, dan dividen diakui sebagai pendapatan pada saat diumumkan oleh dewan komisaris perusahaan penerbit saham. Setelah pembelian dicatat, maka investasi jangka panjang dalam saham yang dicatat dengan metode harga perolehan, harus menilai investasinya dengn metode harga terendah diantara harga perolehan dan harga pasar. Dengan demikian, pada setiap akhir periode harus ditentukan harga pasar keseluruhan saham yang diiliki untuk dibandingkan dengan keseluruhan harga perolehannya.
Apabila keseluruhan harga pasar lebih rendah dari pada keseluruhan harga perolehannya, maka selisihnya didebetkan ke rekening yang disebut Rugi Investasi Jangka Panjang Belum Direalisasi dan dikredit ke rekening Cadangan Penurunan Nilai Investasi Jangka Panjang. Prosedur penilaian investasi jangka panjang dengan metode harga perolehan seperti diuraikan di atas, sangat mirip dengan prosedur akuntansi utuk investasi sementara dalam saham. Namun demikian,dalam pelaporannya terdapat perbedaan yang besar. Rekening Rugi InvestasivJangka Panjang Belum Direalisasi merupakan rekening kontra modal danvdilaporkan di neraca pada bagian modal, bukan dalam laporan rugi-laba.
Transaksi – transaksi yang umumnya dijumpai dalam akuntansi untuk investasi jangka panjang meliputi (1) pembelian saham, (2) penerimaan deviden, dan (3) penjualan saham. Bila digunakan metode harga perolehan, diperlukan juga prosedur untuk menerapkan harga terendah diantara harga perolehan dan harga pasar untuk menentukan dengan jumlah rupiah berapakah investasi jangka panjang akan dilpaorkan dan membuat jurnal penyesuaian yang diperlukan.
Untuk memberikan gambaran mengenai akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam saham dengan menggunakan metode harga perolehan, dimisalkan pada tanggal 5 Maret 2001, PT Merapi membeli 5.000 lembar saham PT Muria dengan harga $ 14 per lembar sebagai investasi jangka panjang. Biaya komisi perantara dalam transaksi tersebut adalah $ 400. saham PT Muria sebanyak 5.000 lembar yang dibeli oleh PT merapi tersebut, mencerminkan 2% dari keseluruhan saham PT Muria yang beredar.
  Pembelian Investasi Saham
            Jurnal untuk mencatat pembelian saham adalah sebagai berikut:
2001 Maret 5. Investasi dalam saham $70.400
                                                Kas                              $70.400
(untuk mencatat pembelian 5.000 lembar saham PT Muria @ $ 14 ditambah komisi perantara $ 400)

  Penerimaan Dividen Pada tanggal 18 November 2001, Dewan Komisaris PT Muria mengumumkan pembagian dividen sebesar $ 1,20 per saham kepada para pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 1 Desember. Dividen tersebut akan dibayar pada tanggal 1 Januari 2002. Dalam metode harga perolehan, pengumunan pembagian dividen oleh perusahaan penerbit saham akan diakui sebagai pendapatan oleh investor.
            Jurnal untuk mencatat pengumuman pembagian dividen adalah sebagai berikut:
2001 Nov. 18. Piutang Dividen         $6.000
                                                Pendapatan Dividen  $6.000
(Untuk mencatat pengumuman pembagian dividen atas saham PT Muria)

  Pendapatan dividen dicatat pada tanggal 18 November, yaitu tanggal pengumuman oleh perusahaan penerbit saham. Pada tanggal 1 Januari 2002, yaitu tanggal penerimaan dividen, PT Merapi akan mencatat penerimaan dividen tersebut dengan mendebet rekening kas dan mengkredt rekening Piutang dividen.
Penilaian dengan Metode Terendah di antara Harga Perolehan dan Harga Pasar
  Apabila perusahaan menggunakan metode harga perolehan dalam akuntansi untuk investasi jangka panjang, maka pada akhir tahun perusahaan harus menerapkan metode terendah antara harga perolehan dan harga pasar dengancara yang sama seperti halnya untuk investasi sementara. Total harga perolehan harus dibandingkan dengan total harga pasar seluruh saham yang dimiliki perusahaan. Apabila total harga pasar lebih rendah dari pada total harga perolehan, maka investasi harus dilaporkan dalam neraca dengan harga yang lebih rendah (harga pasar).
  Dalam contoh diatas, PT Merapi hanya memiliki satu jenis saham yaitu saham PT Muria sebanyak 5.000 lembar dengan harga perolehan $ 70.400. Seandainya pada tanggal 31 Desember 2001 harga pasar saham PT Muria adalah $ 13,50 per lembar, maka total harga pasarya adalah $ 67.500,00 (5.000 lembar x $ 13,50) atau $ 2.900,00 lebih rendah dari pada harga perolehan.
  Jurnal penyesuaian untuk mencatat penurunan dalam harga pasar saham adalah sebagai berikut:
2001 Des. 31. Rugi Investasi Jk. Pjng Blm Direalisasikan   $ 2.900
                                    Cad Penurunan Nilai Investasi Jk. pjng        $2.900
  (Untuk mencatat pengurangan investasi jangka panjang menjadi sebesar harga pasarnya)
  Investasi jangka panjang harus dilaporkan dalam neraca PT Merapi dengan cara sebagai berikut:
Investasi Jangka Panjang :
Investasi dalam Saham                 $70.400          
Kurangi :
Cadangan Penurunan Nilai           $  2.900
Investasi Jangka Panjang              $67.500
            Kerugian yang belum direalisasi merupakan rekening kontra modal yang harus dilaporkan dalam neraca PT Merapi pada bagian modal seperti nampak dibawah ini.
Modal :
  Saham Biasa                           $ 600.000
  Laba Ditahan                          $ 320.000
Jumlah                                                 $ 920.000
Kurangi :
  Rugi Investasi Jangka Panjang-
            Belum Direalisasikan              $    2.900
Jumlah Modal                                   $ 917.100



Metode Equity
  Metode equity dalam akuntansi investasi jangka panjang harus digunakan apabila investor mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perusahaan penerbit saham. Seperti telah dikemukakan di atas, investor disebut mempunyai pengaruh cukup besar apabila memiliki saham 20% atau lebih dari keseluruhan saham yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit saham.
  Dalam metode equity, saham yang dibeli sebagai investasi jangka panjang dicatat sebesar harga perolehannya, seperti halnya dalam metode harga perolehan. Perbedaan antara kedua metode tersebut adalah bahwa investor yang menggunakan metode equity (1) memperitungkan laba bersih yang diperoleh perusahaan penerbit saham dalam rekening investasinya, dan (2) dividen yang diterima dari perusahaan penerbit investasi dipandang sebagai pengurangan atas investasinya.
  1. Investor mencatat bagian laba bersih periodik perusahaan penerbit saham yang menjadi haknya sebagai kenaikan dalam rekening investasinya dan sebagai pendapatan pada periode yang bersangkutan. Sebaliknya apabila perusahaan penerbit saham pada suatu periode mengalami kerugian, maka investor akan mencatat bagian kerugian perusahaan penerbit saham sebagai pengurangan dalam  rekening investasinya dan sebagai rugi dalam periode yang bersangkutan.
  2. Investor akan mencatat penerimaan dividen tunai atau dividen dalam bentuk kekayaan lain sebagai pengurangan atas investasi dalam perusahaan penerbit saham yang bersangkutan dan sebagai kenaikan dalam aktivanya.

Perusahaan Dapat melakukan kontrol
  Investasi jangka panjang yang bersangkutan dilaporkan dengan metode kekayaan (equity method)
  Masing masing perusahaan membuat laporan keuangan sendiri
  Bagian laba yang dihasilkan menambah investasi dan deviden dikeluarkan bagian yang diterima dicatat sebagai pengurang

  Pembelian Saham

   Penerimaan Pembagian Laba
  Penerimaan Dividen
  Dalam metode equity, dividen tunai (atau dividen dalam bentuk kekayaan lain) yang diterima, dicatat sebagai pengurangan atas rekening investasinya.
  Penerimaan Deviden
  Metode equity menetapkan jumlah yang dilaporkan sebagai investasi jangka panjang dengan penekanan pada perubahan dalam aktiva bersih perusahaan penerbit saham, bukan pada harga pasar saham perusahaan penerbit saham. Oleh karena itu, laba yang diperoleh perusahaan penerbit saham tidak saja akan menaikkan aktiva bersih dalam perusahaan yang bersangkutan, tetapi juga akan menaikkan hak investor terhadap aktiva tersebut. Sebaliknya bila perusahaan penerbit saham membagikan labadalam bentuk dividen, maka pembagian dividen tersebut dipandang sebagai pengurangan hak investor atas aktiva bersih perusahaan penerbit saham.
  Dengan demikian perubahan dalam kekayaan bersih perusahaan penerbit obligasi akan dicatat sebagai penambahan atau pengurangan dalam rekening ivestasi pihak investor



Daftar pustaka
1.      Intermedediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
2.      Pengantar  Akuntansi, Warren Reeve Fess, Salemba Empat edisi 21, Carls, Warren, James M, Reeve dkk
3.      Akuntansi suatu pengantar, Soemarso, Salemba Empat
4.      Pengantar Akuntansi Konsep Dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Rudianto,Erlangga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar